banner 728x250

Demo Ojol Pecah di Depan Istana: Driver Ancam Matikan Aplikasi Sepanjang Hari Ini

Demo Ojol Depan Istana: Driver Matikan Aplikasi & Tuntut Tarif Adil (21 Juli 2025)

Demo Ojol Pecah di Depan Istana: Driver Ancam Matikan Aplikasi Sepanjang Hari Ini
Demo Ojol Pecah di Depan Istana: Driver Ancam Matikan Aplikasi Sepanjang Hari Ini
banner 120x600
banner 468x60

BERITACEPAT24 – Ribuan demo ojol online dan kurir logistik dari berbagai wilayah di Jabodetabek dan sekitarnya menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (21/7/2025). Aksi yang dinamai “Aksi 217” ini menjadi sorotan publik karena para pengemudi mengancam akan mematikan aplikasi sepanjang hari sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tarif yang dinilai merugikan dan tidak berpihak kepada driver. Dalam unjuk rasa ini, mereka menuntut transparansi bagi hasil, penghapusan fitur multi-order, serta mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi khusus terkait transportasi dan kurir online berbasis aplikasi.

Latar Belakang Demo Ojol di Depan Istana pada 21 Juli 2025

1. Latar Belakang Aksi “Aksi 217”

  • Hari ini, Senin 21 Juli 2025, sekitar 50 ribu driver ojol dan kurir online akan turun ke jalan, berkumpul di depan Istana Merdeka dan sekitar Kementerian ESDM, mulai pukul 13.00 WIB.

    banner 325x300
  • Tuntutan mereka: pembentukan undang-undang transportasi online, tarif antar & makanan yang adil, audit operasional aplikator, dan penghapusan fitur “multi-order”.

2. Ancaman Pemadaman Aplikasi

  • Dalam aksi yang dipimpin Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Ketua Raden Igun Wicaksono menegaskan imbauan untuk mematikan aplikasi atau “off‑bid” sepanjang hari sebagai bentuk protes.

  • Bagi para pengguna sehari‑hari, ini berarti potensi kelangkaan layanan ojol dan antrean panjang karena penurunan jumlah driver aktif.

3. Penyebab Aksi Berlanjut

  • Protes besar ini dipicu oleh kekecewaan atas kenaikan tarif ojol hingga 15%—yang dinilai menguntungkan aplikator dan justru membebani driver.

  • Aksi kali ini disebut sebagai akumulasi dari ketidakpuasan terhadap respons lambat Kementerian Perhubungan terhadap tuntutan sebelumnya.

4. Reaksi Pemerintah dan Kepolisian

  • Polda Metro Jaya mengerahkan 1.632 personel gabungan untuk menjaga ketertiban. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro meminta massa menyampaikan aspirasi secara damai, tanpa anarkisme seperti pembakaran atau perusakan fasilitas umum.

5. Potensi Dampak ke Masyarakat

  • Layanan ojol dan kurir akan sangat terbatas hari ini karena pelaku protes mematikan aplikasi mereka.

  • Warga disarankan untuk mengantisipasi:

    • Perpanjangan waktu antar makanan/pesan barang.

    • Harga bisa mengalami penyesuaian akibat gangguan pasokan.

    • Alternatif: berjalan kaki, kendaraan umum, atau jasa antar swadaya.

6. Skema Aksi Lanjutan

  • Bila pemerintah tidak merespons, aksi ini bisa berkelanjutan hingga akhir tahun (Agustus–Desember), dengan skema serupa di berbagai kota besar se‑Nusantara.

  • Artinya, potensi gangguan layanan ojol bisa bukan hanya hari ini, tetapi berulang secara bergelombang jika tuntutan tak terselesaikan.

Kesimpulan

  • Agenda: demo hari ini sekitar Istana Merdeka & Kementerian ESDM.

  • Tuntutan: tarif adil, regulasi, audit aplikator, hapus multi-order.

  • Aksi: mematikan aplikasi sebagai tanda protes.

  • Dampak: layanan ojol dan kurir kemungkinan sangat terbatas.

  • Aksi lanjut: potensi demo di kota lain hingga akhir 2025.

Baca Juga : Jadwal Bola Lengkap dan Prediksi Skor Tanggal 21–22 Juli 2025: Tim Favorit Siapa Unggul?

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *