BERITACEPAT24 – Arab Saudi tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola, bukan karena performanya yang luar biasa, tapi justru karena tampil “memble” di kandang sendiri pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini menjadi sebuah kejutan, mengingat The Green Falcons—julukan timnas Arab Saudi—selalu dianggap unggulan di kawasan Asia dan kerap tampil perkasa saat bermain di hadapan pendukungnya.
Lantas, apa yang terjadi pada Arab Saudi? Mengapa performa mereka tiba-tiba menurun, padahal tengah menjadi tuan rumah dan punya dukungan penuh dari fans? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Performa Melempem di Kandang, Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bermain di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, yang biasanya menjadi “neraka” bagi tim tamu, Arabia Saudi justru tampil di bawah performa. Dalam beberapa pertandingan kualifikasi, The Green Falcons kesulitan menemukan ritme permainan, gampang kehilangan bola, dan kesulitan menembus pertahanan lawan. Hal ini menjadi masalah yang cukup mencolok, mengingat pada kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu, Arabia Saudi tampil perkasa, menjuarai grup, dan menjadi perwakilan Asia yang disegani.
Penyebab Performa Arabia Saudi Merosot
Banyak kalangan menyebut beberapa aspek turut menjadi penyebab turunnya performa Arabia Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2026:
1. Perombakan Skuad dan Cedera Pemain Kunci
Badai cedera memang tengah melanda beberapa pilar penting Arabia Saudi. Hal ini terjadi pada saat yang tidak tepat, yaitu tengah bergulirnya kualifikasi. Beberapa pemain kunci, seperti Salem Al-Dawsari dan Firas Al-Buraikan, harus absen karena masalah kebugaran. Hal ini membuat pelatih kesulitan menemukan formasi dan taktik yang matang.
2. Adaptasi Taktik Pelatih Baru
Arab Saudi tengah dipimpin Roberto Mancini, pelatih yang baru bergabung pada Agustus 2023. Mancini masih mencari formula yang paling cocok, sehingga terjadi perombakan taktik dan formasi. Hal ini turut menjadi masalah, karena para pemain masih belajar memahami instruksi dan visi bermain yang diterapkan pelatih asal Italia tersebut.
3. Tekanan Tinggi di Kandang Sendiri
Bermain di rumah memang menjadi sebuah keuntungan, tapi juga tekanan. Harapan masyarakat Arabia Saudi yang luar biasa besar justru menjadi beban mental dan psikologis bagi para pemain. Hal inilah yang membuat para pilar The Green Falcons kesulitan tampil lepas dan maksimal.
Analisis Taktik Roberto Mancini
Sejak melatih Arabia Saudi, Mancini tampak tengah bereksperimen mencari formasi yang sesuai. Dalam beberapa laga kualifikasi, Mancini menggunakan formasi 4-3-3 dan kadang berganti menjadi 4-2-3-1. Hal ini menandakan dia masih mencari kombinasi yang paling cocok demi menonjolkan potensi masing-masing pemain.
Selain formasi, Mancini juga tengah mencari peran gelandang kreatif yang mampu menjadi jembatan antara lini tengah dan penyerangan. Hal inilah yang masih menjadi masalah, karena Arabia Saudi kesulitan menemukan playmaker yang mampu mendikte permainan.
Dampak Hasil Buruk di Kandang
Hasil negatif yang diterima Arabia Saudi di kandang bukan hanya masalah perolehan poin, tapi juga dapat menjadi tekanan yang terus bergulir. Kepercayaan diri skuad dapat turun, dan hal ini nantinya dapat bergengsi pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Jika terus tampil melempem, Arabia Saudi terancam kesulitan lolos ke Piala Dunia 2026, sesuatu yang bukan merupakan sebuah skenario yang diharapkan federasi dan masyarakat Saudi Arabia.
Langkah Perbaikan Arabia Saudi
Tentu saja Arabia Saudi masih punya waktu dan peluang untuk bangkit. Beberapa langkah perbaikan yang dapat diambil antara lain:
1. Evaluasi Taktik dan Komposisi Pemain
Mancini harus segera menemukan formasi dan taktik yang paling sesuai, sesuai kualitas skuad yang tersedia. Mengoptimalkan peran gelandang kreatif dan mencari kombinasi lini tengah yang matang dapat menjadi kunci perbaikan.
2. Mengembalikan Kepercayaan Diri Pemain
Dukungan moral dan pendekatan psikologis penting demi mendongkrak mental para pilar Arabia Saudi. Hal ini dapat diterapkan melalui sesi motivational, pertemuan tim, dan pendekatan individu.
3. Mengoptimalkan Talenta Muda
Arab Saudi tengah diberkahi gelombang talenta muda yang tengah naik daun. Mancini dapat memberi lebih banyak kesempatan pada para wonderkid untuk tampil dan belajar, demi menemukan formula yang matang.
Kesimpulan: Arabia Saudi Masih Punya Peluang Bangkit
Meskipun tengah diterpa masalah performa, Arabia Saudi masih punya peluang luas untuk bangkit. Dengan perbaikan taktik, pendekatan mental, dan optimalisasi skuad, The Green Falcons dapat menemukan permainan terbaiknya dan menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Bagi para pendukung Arabia Saudi, kesulitan di kualifikasi kali ini bukan berarti kiamat. Hal ini justru dapat menjadi momentum belajar dan perbaikan demi mencapai performa maksimal di kemudian hari.