Tragedi Air India yang Mengguncang Dunia
BERITACEPAT24 – Peristiwa tragis Air India masih menjadi salah satu kecelakaan pesawat paling dikenang di dunia. Dalam sekejap, sebuah penerbangan yang tengah melintas di ketinggian 35.000 kaki berubah menjadi mimpi buruk. Penumpang dan awak pesawat tak menyangka bahwa perjalanan yang seharusnya berjalan mulus justru menjadi sebuah tragedy yang merenggut ratusan nyawa.
Kecelakaan Air India terjadi pada Jumat (13/6/2025), saat pesawat tengah terbang dari India menuju London. Dalam hitungan detik, masalah terjadi pada pesawat, terjadi ledakan, dan pesawat mulai kehilangan ketinggian secara tiba-tiba. Hanya satu orang yang selamat dari kecelakaan tragis itu — dan kisahnya menjadi perbincangan luas di media internasional.
Pengakuan Mencekam Korban Selamat
Satu-satunya korban selamat, Bernama Vishwashkumar Ramesh, masih dapat mengingat jelas detik-detik saat pesawat mulai berguncang. Dalam sebuah sesi wawancara eksklusif, dia menceritakan:
“Saya tengah duduk di sebelah jendela, tengah terlelap. Tiba-tiba terjadi ledakan yang luar biasa. Saya terbangun, dan seketika pesawat mulai turun tak terkendali. Saya masih ingat cahaya, kepulan asap, dan jeritan manusia di sekitar saya. Saya hanya bergenggam pada sandaran kursi, berharap keajaiban terjadi.”
Detik-detik Jatuhnya Air India
Satu-satunya saksi hidup dari kecelakaan Air India ini kemudian menceritakan detil peristiwa yang terjadi pada saat pesawat mulai terjun bebas. Dalam kepanikan, dia masih dapat mendengar suara mesin yang mati, alarm yang terus berbunyi, dan gelombang panas akibat ledakan.
“Saya menyaksikan kursi di sebelah saya tercabut, barang bawaan terlempar, dan kemudian terjadi goncangan luar biasa sebelum pesawat menyentuh tanah. Dalam kegelapan, saya masih dapat mendengar teriakan… kemudian semuanya menjadi sunyi.”
Keajaiban di Tengah Tragedi
Bagaimana mungkin seseorang dapat selamat dari sebuah kecelakaan pesawat yang terjadi pada ketinggian ribuan meter?
Ini menjadi pertanyaan yang memenuhi benak masyarakat. Dalam laporan resmi, korban selamat terlempar keluar pesawat dan mendarat di sebuah kawasan hutan yang lebat. Pepohonan dan ranting yang menahan tubuhnya dari kecepatan saat terjatuh, menjadi peredam yang menyelamatkannya dari kematian.
“Saya terbaring di tengah pepohonan, terluka, tapi masih hidup. Saya kemudian merangkak mencari pertolongan dan menemukan sebuah desa terdekat. Penduduk setempat segera memberikan perawatan dan melapor kepada tim penyelamat.” — kisahnya masih terngiang sampai sekarang.
Trauma dan Perjuangan Hidup Pasca Tragedi
Selain luka fisik, trauma psikis menjadi masalah yang harus dihadapinya. Dalam sebuah sesi terapi, dia menceritakan bahwa kejadian tragis itu masih sering datang di mimpinya. Suara ledakan, teriakan penumpang, dan goncangan pesawat terus menghantui tidurnya.
Meski begitu, dia belajar untuk hidup kembali, menemukan makna hidup di tengah trauma. Dengan dukungan keluarga, ahli psikolog, dan masyarakat, dia perlahan dapat bangkit dan melawan perasaan takut yang terus menyelimutinya.
Pelajaran dari Pengalaman Korban Selamat Air India
Kisah satu-satunya korban selamat Air India bukan hanya sebuah kisah tragis, tapi juga pelajaran penting. Dalam hidup, kadang terjadi peristiwa tak terduga yang dapat merenggut segalanya. Tapi, selalu ada secercah harapan, sebuah keajaiban, dan peluang untuk melawan nasib.
Pengalaman luar biasa yang dialaminya menjadi pengingat bahwa manusia harus selalu siap, tabah, dan percaya pada keajaiban, bahkan di tengah situasi paling gelap sekalipun.
Penutup
Pengakuan mencekam satu-satunya korban selamat Air India memberikan perspektif manusiawi yang mendalam mengenai sebuah kecelakaan pesawat. Di tengah kepanikan dan keputusasaan, dia masih menemukan cahaya dan harapan. Kisahnya menjadi inspirasi, bukan hanya tentang hidup dan mati, tapi juga tentang kekuatan manusia untuk bangkit dan melawan takdir.